hujan salju

Senin, 25 Juni 2012

::..INDONESIA SAYANG..]'.

hiduplah indonesia raya..
nyanyian pagi senin dengan kibaran bendera kebanggaan republik indonesia ini..
Selalu berkumandang sejak 17 agustus 1945..

namun masih banyak orang yang berpendidikan S3 hingga manusia awam Republik ini tak mengerti makna di balik proklamasi..
Yang menyita sehari waktu kita untuk meraut keuntungan besar2n dari negeri ini..

sang saka merah putih..
begitu para veteran mengucapkan nya..
Degan membusungkan dada bangga..


bangsa yang kaya akan segala nya..
kaya pengangguran..
kaya koruptor..
Kaya kaum duafa..
Kaya busung lapar,gizi buruk..
Kaya anak2 telantar..
Kaya mafia hukum..
banyak lagi kekayaan negeriku ini..


namun tanah air tumpah darah ku tetap miskin..
miskin keadilan..
miskin penegak hukum..
miskin akan kemakmuran..


negara kami di lewati oleh zamrud khatulistiwa..
Yang mencekik perekonomian negara kami..

nenek moyang kami seorang pelaut..
nelayan kami tak mampu beli solar untuk melaut..

sawah kami amat luas dan tanah kami tanah yang subur..
para petani kami mati kelaparan di antara padi yang menghijau..

indonesia yang elok tertata rapi..
Rakyat harus berani mati menentang pemerintah demi gubuknya yang di gusur..
Ini untuk kenyamanan kota katanya..

alam indonesia penuh dengan surga bumi..
namun hasil alam kami untuk siapa..?

dari sabang sampai merauke berjajar pulau2 dengan penderitaan berbeda2..

utara sumatera..
NAD propinsi dengan gelar D.I. yang berbagai kesedihan tersimpan dalam senyum wajah pribuminya..

timur indonesia..
mutiara hitam papua..
Sumber daya alam yang melimpah ruah..
tapi penduduknya tak mampu beli pakaian..


indonesiaku yang menakjubkan..
tempat ku cium tanah di liang lahat nanti..

Masihkah susah kami mencari pekerjaan..?

Sampai kapan kah istilah 'TAS' mewarnai lamaran kerja..

untuk mu yang duduk di gedung megah di senayan..

adakah Dewan terhormat memikirkan nasib kami..?

Setidaknya Tuan dan nyonya melewati lampu merah dengan mobil mewah berpariasi harga dahsyat..
Dapatkah Tuan,nyonya lihat berbagai jenis rakyat yang telah anda wakili di gedung penuh pasilitas berkerja membanting tulang..


tolong jangan tuli apa lagi pura2 tidak mendengar..
buka mata jangan hanya tertawa seakan tak melihat mereka..
gunakan perasaan manusia bukan nurani harimau lapar..

pandangilah..


Ada seorang anak kecil dengan lutut berdarah karena terjatuh saat melompat dari metro mini..
namun tetap bersyukur dapat uang Rp 500 di dalam bungkus permen yang di ikat di ujung akulelenya..

ada wanita setengah baya dengan balita di terik panas mengulurkan tangan di rapatnya kaca hitam mobil mu..

ada nenek2 yang memandu kakek2 buta menyusuri trotoar karena sudah 2hari belum cicipi nasi..

Tuan..
Tolong hapus air mata orang tua kami yang menangis karena tak sanggup memberi kami makan sore ini..

Nyonya..
mau kah kamu menyisihkan sedikit uang make up mu untuk membeli tenda karena jembatan tempat tinggal kami kebanjiran..

Pencuri kaya yang terhormat kenapa kau maki adik kami yang membasuh kaca mercy mu dengan busa sabun ketika hujan..
begitu kasarkah tangannya sehingga kamu takut lecet mobil mewah mu..


wahai malaikat keadilan..
begitu gersangkah tanah air kami ini sehingga engkau enggan berpijak di bumi kami..

malaikat..
nenek yang kami sayangi menemui ajalnya di dalam pejara karena di dakwa mencuri sepotong roti di tempat cucunya menjadi babu..

tapi..
seorang wanita cantik jelas terbukti mencuri milyaran uang kami..di beri tempat tinggal kelas VVIP dengan pasilitas hotel bintang 5 di tempat yang masih di sebut penjara..

lain hal nya pria gembul yang tidur waktu hakim membaca dakwaannya..
Begitu remehnya dia memandang hukum negeri kami..
Dia kantongkan uang pajak kami..
dia suap sipir penjara..
Pergi melanggang tanpa merasa bersalah keluar masuk penjara..
Refreshing ke bali dengan riuh tawa sekeluarga..
tapi dia tetap di bela di pengadilan..

wahai malaikat..
dimanakah kami dapat keadilan di negeri ini..
tujukan kami siapa pembela kami di negara ini..
Arahkan kami ketempat kami dapat mengadu..
Yang tak mau menjawab 'UANG' ketika kami minta pertolongan..


kami cinta indonesia ini..
Pekikan rasa bersyukur kami karena tidak di beli nyawa kami oleh pengusa negeri ini..

mungkinkah para penindas kami berani menyuap malaikat di kubur dan akhirat nanti..
Pikirkan itu wahai yang terhormat..

mari bertanggung jawab atas secuil perbuatan kita..


RI 1..terima kasih atas senyum mu..Yang begitu bijaksana menyikapi penderitaan kami..

0 komentar:

Posting Komentar